Jumat, 22 Maret 2013
Kamis, 21 Maret 2013
sejarah dan motif batik Pekalongan
Indonesia merupakan negara yang memeiliki motif batik daerah terbanyak
di dunia, hal tersebut didasarkan kepada beranekaragamnya batik di
masing-masing daerah di indonesia, sebut saja batik solo, batik jogja,
batik pekalongan, batik papua, batik kalimanta, dan lain-lain. Dala
tulisan kali ini saya akan sedikit mebahas tentang batik pekalongan,
nantinya apabila ada kesempatan maka batik yang lain pun akan dibahas
juga. Jadi mapir lagi ke blog ini ya.
Gambar batik pekalongan:
1. Sejarah batik pekalongan secara singkat.
Batik di pekalongan sejarahnya hampir sama dengan batik solo ataupun batik jogja, yaitu batik yang berasal dari wilayah keraton. Lebih tepatnya pengertian batik pekalongan merupakan hasil dari orang-orang dari keraton mataram yang mengungsi ke pekalongan akibat perpecahan keraton mataram. Perpecahan tersebut disebabkan oleh belanda yang menjajah indonesia. Beberapa daerah di pekalongan penghasil batik yang berkembang pesat di daerah buara, wonopringgo, dan pekajangan. Pada awalnya proses pembuatan batik menggunakan cara manual yaitu dengan cara tigambar atau ditulis menggunakan tangan dan menggunakan bahan pewarna alami yang berasal dari alam. Hal ini berlangsung sampai abad 20an. Siiring perkembangan jaman maka mulai dikenal batik cap yang menggunakan alat dan bahan kimia untuk membuat kain batik.
Batik di pekalongan sejarahnya hampir sama dengan batik solo ataupun batik jogja, yaitu batik yang berasal dari wilayah keraton. Lebih tepatnya pengertian batik pekalongan merupakan hasil dari orang-orang dari keraton mataram yang mengungsi ke pekalongan akibat perpecahan keraton mataram. Perpecahan tersebut disebabkan oleh belanda yang menjajah indonesia. Beberapa daerah di pekalongan penghasil batik yang berkembang pesat di daerah buara, wonopringgo, dan pekajangan. Pada awalnya proses pembuatan batik menggunakan cara manual yaitu dengan cara tigambar atau ditulis menggunakan tangan dan menggunakan bahan pewarna alami yang berasal dari alam. Hal ini berlangsung sampai abad 20an. Siiring perkembangan jaman maka mulai dikenal batik cap yang menggunakan alat dan bahan kimia untuk membuat kain batik.
2. Ciri khas batik pekalongan.
Sebenarnya pola dan motif kain batik pekalongan hampir mirip dengan batik jogj dan batik solo, hal tersebut memang tidak terlepas dari asal-usul jaman dahulu berasal dari satu kerajaan yaitu mataram. Yang membedakan adalah ketika batik solo dan jogja dominan dengan warna putih dan coklat, beda halnya dengan batik pekalongan yang memaduka beberapa unsur warna dalam penyusunnya. Kombinasi beberapa warna di pekalongan menjadikannya batik yang kelihatan dinamis dan modern, hal inilah yang menyebabkan batik pekalongan cukup terkenal diantara batik-batik yang lain. Dan yang menadikan batik pekalongan unik adalah cara pembuatannya atau cara produksi, sejak jaman dahulu sampai sekarang proses pembuatan tidak berubah secara signifikan yaitu masih didominasi dibuat dirumah masing-masing penduduk sehingga tidak meninggalkan kesan nauralnya.
Sebenarnya pola dan motif kain batik pekalongan hampir mirip dengan batik jogj dan batik solo, hal tersebut memang tidak terlepas dari asal-usul jaman dahulu berasal dari satu kerajaan yaitu mataram. Yang membedakan adalah ketika batik solo dan jogja dominan dengan warna putih dan coklat, beda halnya dengan batik pekalongan yang memaduka beberapa unsur warna dalam penyusunnya. Kombinasi beberapa warna di pekalongan menjadikannya batik yang kelihatan dinamis dan modern, hal inilah yang menyebabkan batik pekalongan cukup terkenal diantara batik-batik yang lain. Dan yang menadikan batik pekalongan unik adalah cara pembuatannya atau cara produksi, sejak jaman dahulu sampai sekarang proses pembuatan tidak berubah secara signifikan yaitu masih didominasi dibuat dirumah masing-masing penduduk sehingga tidak meninggalkan kesan nauralnya.
Batik pekalongan merupakan salah satu batik yang sudah terkenal di dunia, hal ini dibuktikan batik pekalongan
sudah di ekspor ke banyak negara di luar negeri baik itu wilayah asia,
australia, eropa, sampai amerika. Fakta tersebut membuktikan bahwa apa
yang dimiliki indonesia sebenarnya dapat bersaing di tingkat
internasinal, tinggal pengembangan dan infrastruktur penujang batik yang
perlu ditingkatkan sehingga batik indonesia dapat berjaya di dunia.
sejarah batik Pekalongan
Sejarah Batik di
Pekalongan dimulai dari pasca peperangan dan perpecahan di lingkungan
kerajaan Mataram yang waktu itu dipimpin oleh rajanya Panembahan
Senopati. Peperangan melawan kolonial belanda maupun perpecahan di
antara lingkungan kraton memang kerap kali terjadi, hingga pada suatu
saat kondisi yang paling parah menyebabkan banyak keluarga-keluarga raja
yang mengungsi dan menetap didaerah-daerah baru antara lain ke
Pekalongan. Keluarga-keluarga kraton yang memang telah mempunyai tradisi
batik dan mengungsi inilah yang mengembangkan pembatikan ke daerah pengunsian di Pekalongan.
Di daerah Pekalongan tersebut akhirnya batik tumbuh dengan pesat seperti di Buaran, Pekajangan dan Wonopringgo. Keluarga kraton yang mengungsi dan membawa pengikut-pengikutnya ke daerah baru itu, dan ditempat itu kerajinan batik terus dilanjutkan dan kemudian menjadi pekerjaan untuk mata pencaharian. Corak batik di daerah baru ini disesuaikan pula dengan keadaan daerah sekitarnya.
Sampai awal abad ke-XX proses pembatikan yang dikenal ialah batik tulis dengan bahan morinya buatan dalam negeri dan juga sebagian import. Setelah perang dunia kesatu baru dikenal pembikinan batik cap dan pemakaian obat-obat luar negeri buatan Jerman dan Inggris.
Pada awal abad ke-20 pertama kali dikenal di Pekajangan ialah pertenunan yang menghasilkan stagen dan benangnya dipintal sendiri secara sederhana. Beberapa tahun belakangan baru dikenal pembatikan yang dikerjakan oleh orang-orang yang bekerja disektor pertenunan ini.
Pertumbuhan dan perkembangan pembatikan lebih pesat dari pertenunan stagen dan pernah buruh-buruh pabrik gula di Wonopringgo dan Tirto lari ke perusahaan-perusahaan batik, karena upahnya lebih tinggi dari pabrik gula. Bahan-bahan yang dipakai untuk kainnya hasil tenunan sendiri dan bahan catnya dibuat dari pohon seperti: mengkudu, pohon tom, soga Jawa, dan sebagainya.
Di daerah Pekalongan tersebut akhirnya batik tumbuh dengan pesat seperti di Buaran, Pekajangan dan Wonopringgo. Keluarga kraton yang mengungsi dan membawa pengikut-pengikutnya ke daerah baru itu, dan ditempat itu kerajinan batik terus dilanjutkan dan kemudian menjadi pekerjaan untuk mata pencaharian. Corak batik di daerah baru ini disesuaikan pula dengan keadaan daerah sekitarnya.
Sampai awal abad ke-XX proses pembatikan yang dikenal ialah batik tulis dengan bahan morinya buatan dalam negeri dan juga sebagian import. Setelah perang dunia kesatu baru dikenal pembikinan batik cap dan pemakaian obat-obat luar negeri buatan Jerman dan Inggris.
Pada awal abad ke-20 pertama kali dikenal di Pekajangan ialah pertenunan yang menghasilkan stagen dan benangnya dipintal sendiri secara sederhana. Beberapa tahun belakangan baru dikenal pembatikan yang dikerjakan oleh orang-orang yang bekerja disektor pertenunan ini.
Pertumbuhan dan perkembangan pembatikan lebih pesat dari pertenunan stagen dan pernah buruh-buruh pabrik gula di Wonopringgo dan Tirto lari ke perusahaan-perusahaan batik, karena upahnya lebih tinggi dari pabrik gula. Bahan-bahan yang dipakai untuk kainnya hasil tenunan sendiri dan bahan catnya dibuat dari pohon seperti: mengkudu, pohon tom, soga Jawa, dan sebagainya.
Langganan:
Postingan (Atom)